Warga Khawatirkan Limbah Semburan Liar di Desa Nglobo Cemari Sungai

Semburan liar di Desa Nglobo sejak 27 Desember 2014 lalu hingga kini dikhawatirkan limbahnya mencemari sungai
di sekitar kawasan tersebut.
BLORA. Limbah semburan gas liar di Desa Nglobo Kecamatan Jiken, Blora dikhawatirkan akan mencemari aliran sungai yang melintas di bawahnya. Pasalnya, semburan gas itu yang disertai air mengandung campuran gas dan bahan kimia. Saat ini di lokasi semburan, air keluar terus menerus dan mengalir ke sejumlah sungai. 

Camat Jiken, Joko Sulistiyono khawatir, limbah di lokasi semburan itu masuk ke sungai sehingga mencemari air. Akibatnya, masyarakat di sekitar aliran sungai itu tentu akan terganggu. ”Saya takut limbah masuk ke sungai, masyarakat di bawah tentu akan protes,” kata Joko Sulistiyono saat berada di lokasi semburan gas liar, kemarin.

Dia mengakui, masyarakat di sekitar aliran sungai kemungkinan akan protes air menjadi tercemar. Lokasi yang paling dekat dan dikhawatirkan akan tercemari adalah Dusun Kalitengah, Desa Jiken, dan Desa Genjahan. ”Ini harus dipikirkan bersama, apalagi saat ini musim hujan, kalau tidak bisa seperti kasus di Bangoan,” katanya.

Terus Mengalir 
Jatmiko warga Desa Nglobo mengatakan, air yang bercampur minyak, terus mengalir ke sungai. Hal itu tentu saja bisa mencemari sungai. ”Kalau gasnya saat ini dibakar, namun airnya keluar terus, bahkan di salah satu semburan keluar konsentrat,” katanya.

Menurutnya, limbah semburan itu bisa masuk ke sungai yang muaranya masuk di Kali Lusi. Sebelum sampai Sungai Lusi aliran sungai dimulai dari titik semburan, melewati Dusun Kalitengah, Genjahan, Kemiri, Semampir, Turirejo, Brumbung, Sumurboto, Pakis dan langsung masuk di Kali Lusi yang merupakan sungai terbesar di Blora. 

Dari penelusuran di lapangan, sepanjang aliran sungai, airnya banyak digunakan untuk pengairan sawah. Dengan demikian, jika air tercemar limbah maka akan merugikan warga sekitar. ”Saya tidak tahu kalau limbah bisa masuk sungai ini, namun sampai saat ini air sungai masih baik, kalau tercemar tentu bisa berbahaya,” ujar Kamijan salah seorang petani warga Desa Genjahan, Kecamatan Jiken, kemarin.


Adapun Publik dan Gouvernment Affair (PGA) Pertamina EP Cepu, Pandu Subiyanto mengakui, saat ini limbah itu sudah disiapkan penampungan yang besar. Bahkan beberapa pekerja nampak mempersiapkannya dan juga mengecek kandungan air dan gas yang ada di sekitar semburan gas liar. ”Penampungan sudah di buat,” jelas Pandu. (infoblora)

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Desa di Kecamatan Kradenan

Cara Mengatasi Anis Kembang Macet Bunyi

Batu akik American Star asli dan palsu