Warga Mendenrejo Temukan Balok Jati Tua Sepanjang 7 Meter dari Kedungmoyo Bengawan Solo
BLORA.
Sungai Bengawan Solo yang melintas di wilayah Blora selatan ternyata
menyimpan banyak kekayaan terpendam. Selain terkenal sebagai surganya
benda-benda purbakala yang telah banyak ditemukan di tepi sungai, belum
lama ini warga Desa Mendenrejo Kecamatan Kradenan juga dihebohkan
penemuan balok kayu jati tua dari dasar sungai terpanjang di Pulau Jawa
ini.
Adalah Supanut (42)
dan Gunawan (34), dua orang nelayan pencari ikan di Sungai Bengawan
Solo yang menemukannya. Berawal pada hari Selasa pagi (30/9) lalu saat
mereka mencari ikan di Kedungmoyo Bengawan Solo tiba-tiba jaring yang
mereka turunkan mengalami kejanggalan. Karena merasa ada yang aneh,
Supanut berinisiatif memeriksa jaringnya kedalam air. Betapa kagetnya,
dia menjumpai balok kayu tua di dasar Kedungmoyo yang menyebabkan
jaringnya tersangkut.
Supanut dan Gunawan
akhirnya sepakat untuk mengangkat balok kayu tua tersebut ke permukaan.
Dengan tanpa dilengkapi alat keselamatan diri, mereka menyelam ke dalam
sungai yang berkedalaman sekitar 8 meter ini. Susah payah selama dua
hari kakak beradik ini berusaha menggali di dasar Bengawan Solo, dan
akhirnya baru bisa diangkat hari Kamis (2/10) lalu.
Berkat bantuan
warga akhirnya balok kayu jati tua yang diperkirakan berumur puluhan
tahun itu dapat diangkat sampai ke rumah. Balok kayu ini berukuran 26 cm
x 26 cm dengan panjang 7 meter.
Kedungmoyo Sungai Bengawan Solo di Desa Mendenrejo Kecamatan Kradenan Blora, lokasi penemuan balok kayu jati tua oleh Supanut dan Gunawan. (foto: MD) |
"Kulo mboten
sengaja mas, lha wong niku kulo pas njaring, jaringe kulo nyangkut terus
kulo slelepi. Jebule jaringe kulo kecanthol kayu," kata Supanut
menceritakan, Jumat (3/10) kemarin. Supanut ini juga merupakan juru
kunci Kedungmoyo Sungai Bengawan Solo yang berada di selatan rumahnya
tersebut.
Sampai saat ini kayu tersebut masih disimpan Supanut dirumahnya. Dia belum tahu mau diapakan hasil penemuannya itu.
Peristiwa penemuan
balok kayu tua ini bukan pertama kalinya yang terjadi di Desa
Mendenrejo. Sebelumnya, Supanut, warga RT 02 RW 07 Desa Mendenrejo ini
juga pernah menemukan balok kayu tua dari dasar Bengawan Solo. Dalam
penemuan pertama tersebut dia menemukan kayu tua berukuran 20 cm x 30 cm
sepanjang 7,5 meter. Namun karena kayu tersebut bengkok, maka saat itu
dia menjualnya.
Dia mengungkapkan,
untuk mengangkat batangan kayu tersebut memerlukan tenaga 11 orang
tetangganya agar bisa dibawa pulang ke rumahnya yang berjarak sekitar
500 meter dari tepi Bengawan Solo. Masyarakat menduga kuat balok-balok
kayu tua tersebut merupakan bahan pembuatan kapal yang tenggelam di
Sungai Bengawan Solo. (rs-infoblora | MD)