Fosil Gajah Purba Dipamerkan di Museum Geologi


NURYANI/"PRLM"
NURYANI/"PRLM"
FOSIL gajah Blora yang berumur sekitar 250-200 ribu tahun lalu ini merupakan fosil hasil ekskavasi (penggalian) di tahun 2009 di Dusun Sunggun, Desa Mendalem Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora.*
BANDUNG,(PRLM).-Untuk pertama kalinya, fosil gajah Blora dipamerkan di Museum Geologi Bandung. Fosil yang berumur sekitar 250-200 ribu tahun lalu ini merupakan fosil hasil ekskavasi (penggalian) di tahun 2009 di Dusun Sunggun, Desa Mendalem Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora.
Kepala Museum Geologi, S.R Sinung Baskoro yang ditemui usai peluncuran sekaligus peringatan Hari Jadi ke-85 Museum Geologi Jln. Diponegoro Bandung, Senin (19/5/2014), mengatakan temuan fosil gajah purba ini merupakan temuan spektakuler. Karena sejak dimulainya penelitian paleontologi dan ekskavasi fosil di tahun 1850an, baru kali ini ditemukan fosil yang utuh dari satu individu gajah.
"Utuh 90 persen, di dalam satu individu. Selama ini kan fosil-fosil yang ada di sini bukan dari satu individu. Tapi misah-misah dari individu yang berbeda. Untuk fosil gajah Blora ini dari satu individu, hanya beberapa bagian yang tidak ditemukan karena hancur," ujarnya.
Fosil Gajah Blora ini memiliki nama ilmiah Elephas hysudrindicus dengan ukuran raksasa. Tinggi sekitar empat meter, panjang 5 meter, berat sekitar 6-8 ton dan berumur sekitar 250-200 ribu tahun yang lalu.
Selain peluncuran koleksi Fosil Gajah Blora, digelar juga pameran tentang koleksi batumulia (gemstone) yang unik dan langka. Selain itu dipamerkan juga kreasi batik dengan nuansa geologi "geobatik". Hadir pula foto-foto "Ekspedisi Cincin Api".
Sinung berharap, dengan adanya koleksi terbaru dan sejumlah rangkaian kegiatan ini bisa memberikan pemahaman lebih kepada masyarakat mengenai pentingnya geologi. Masyarakat bisa sadar lingkungan, dan mengetahui potensi positif dan negatif dari alam sekitar.
"Ini yang ingin kita sampaikan. Agar masyarakat tahu Geologi ini pusat informasi kebumian, sehingga tidak mudah terkena isu. Jangan main jual kalau nemu pasir atau batuan. Potensi warisan alam itu ada yang bisa diselamatkan di museum untuk yang ukurannya kecil, tapi kalau yang besar bisa dikonservasi di tempat aslinya," Cah sunggun, )***

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Desa di Kecamatan Kradenan

Cara Mengatasi Anis Kembang Macet Bunyi

Batu akik American Star asli dan palsu