Panduan memilih burung cipoh bakalan dalam kandang ombyokan
Di Indonesia, burung cipoh termasuk dalam keluarga Aegithinidae. Ada empat spesies burung yang termasuk dalam keluarga ini, dan dua spesies di antaranya memiliki wilayah persebaran di Indonesia, yaitu:
- Cipoh kacat / common iora (Aegithina tiphia), dengan wilayah persebaran di Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Spesies ini lebih banyak dijumpai di Jawa dan Bali daripada Sumatera dan Kalimantan.
- Cipoh jantung / green iora (Aegithina viridissima), dengan wilayah persebaran hanya di Sumatera dan Kalimantan.
Cipoh kacat memiliki panjang tubuh sekitar 14 cm. Tubuhnya berwarna hijau dengan dua garis putih mencolok pada bagian sayapnya.
Tubuh bagian atas berwarna hijau zaitun, sayap kehitaman dengan sisi bulu putih, dan memiliki lingkar mata berwarna kuning. Tubuh bagian bawah berwarna kuning.
Perbedaan dengan cipoh jantung antara lain terletak pada warna dadanya yang kuning, iris mata putih keabu-abuan, serta paruh dan kaki yang berwarna hitam kebiruan.
Dari segi postur, cipoh jantung memiliki ukuran tubuh lebih kecil, yaitu 13 cm. Tubuhnya juga berwarna hijau, serta memiliki garis putih pula di bagian sayapnya.
Burung jantan mirip dengan cipoh kacat, tetapi bagian dadanya berwarna hijau dan tubuh bagian atas memiliki warna lebih gelap.
Begitu juga dengan burung betina, yang penampilannya mirip dengan cipoh kacat, tetapi sedikit berwarna hijau gelap, dengan kekang dan penutup telinga berwarna hijau, serta garis sayap lebih condong ke warna kuning daripada putih.
Yang lebih banyak kita jumpai di pasar burung adalah burung cipoh kacat, karena spesies ini memiliki wilayah persebaran yang cukup luas, terutama di Jawa dan Bali.
Ketika memilih burung-burung yang berada dalam kandang ombyokan, kita pasti cenderung memilih burung jantan. Karena cipoh jantan memiliki suara panggilan yang khas, dan suara kicauan yang bisa bervariasi.
Berikut beberapa panduan bagaimana memilih burung jantan dan betina dari kedua spesies burung cipoh ini:
Seperti disebutkan di atas, penampilan cipoh jantung betina mirip cipoh kacat, tetapi warna dada lebih gelap (hijau gelap), dan garis putih pada sayapnya cenderung berwarna kekuningan.
Nah, warna garis kuning pada sayapnya itu bisa menjadi patokan dalam memilih burung cipoh kacat jantan dan betina. Untuk jelasnya silakan perhatikan gambar berikut ini:
Pada cipoh kacat, perbedaan jantan dan betina biasanya mudah terlihat ketika burung dalam kondisi breeding. Saat itulah warna-warna yang terdapat pada burung jantan akan terlihat lebih tegas.
Berikut ini gambar burung cipoh kacat jantan dalam kondisi breeding:
Di bawah ini gambar burung cipoh kacat betina muda dan dewasa:
Namun ketika kita memilih burung bakalan dalam kadang ombyokan, tentu saja burung-burung tersebut tidak akan berada dalam kondisi breeding. Sebab yang dijual umumnya burung bakalan, atau masih muda hutan.
Untuk memprediksi jenis kelamin burung cipoh kacat, bisa bisa memperhatikan beberapa hal berikut ini:
- Dalam keadaan tenang, burung jantan sering menutup ekornya (tidak mengembang).
- Burung cipoh kacat jantan umumnya memiliki garis-garis putih pada sayap yang lebih tegas.
- Burung jantan umumnya memiliki warna bulu lebih tajam dan tegas daripada burung betina yang cenderung kusam.
- Ketika berdiri di tenggeran, cipoh kacat jantan cenderung berdiri lebih tegap.
- Burung jantan sering mengeluarkan suara seperti siulan.
- Burung cipoh jantan umumnya memiliki tubuh ramping dan panjang, dengan bentuk kepala yang besar.
Selain itu, saat memilih burung bakalan, pastikan burung dalam keadaan sehat, aktif, dan tidak cacat agar nanti mudah beradaptasi, mudah dalam perawatannya, dan bisa berumur panjang.
Itulah beberapa hal yang bisa dijadikan panduan saat memilih burung cipoh bakalan dalam kandang ombyokan di pasar burung. Setelah memperoleh burung yang diinginkan, tugas Anda adalah memberikan perawatan rutin dan konsisten.
Bagaimana cara perawatan yang baik, silakan buka lagi referensi berikut ini:
- Merawat burung cipo bakalan MH agar rajin bunyi
- Aneka suara untuk memancing burung cipo agar mau bunyi